Makalah Dinamika Gerak Lurus
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan
hubungan antara gaya, materi, dan gerak. Metode matematika yang dapat
menjelaskan tentang gerak, khususnya memandang gerak tanpa melihat penyebabnya
dalam mekanika dikelompok dalam kinematika.
Kinematika ini diberikan sebagai dasar kita untuk
mempelajari konsep fisika lebih lanjut utamanya yang berkaitan dengan gerak
yang mengabaikan penyebabnya.
Gerak lurus adalah salah satu pembahasan yang sangat
menarik. Gerak lurus juga merupakan hal yang sangat penting dalam fisika. Konsep
gerak lurus ini merupakan materi dasar dalam fisika. Konsep ini juga menjadi yang
fundamental. Selain itu, materi ini juga memberikan pengaruh yang besar dalam
penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B.
Rumusan
Maslah
- Apakah yang
dimaksud dengan Dinamika Gerak Lurus ?
- Apakah yang
dimaksud dengan Gaya dan Jenis-Jenis gaya ?
- Apa saja
rumus-rumus Hukum Newton I, II, dan III ?
C.
Tujuan
Penulisan
- Menjelaskan
Pengertian Dinamika Gerak Lurus
- Menyebutkan
Gaya dan Jenis-Jenis gaya
- Mengetahui
rumus-rumus Hukum Newton I, II, dan III
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Dinamika
Dinamika : ilmu yang mempelajari
gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya.
Yang menyebabkan benda bergerak adalah gaya. Konsep gaya pertama kali di
selidiki oleh Newton yang kemudian dikenal dengan hukum Newton.
B.
Pengertian
Gaya
Gaya adalah suatu
tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan gerak. Dengan
demikian jika benda ditarik/didorong maka pada benda bekerja gaya dan keadaan
gerak benda dapat berubah. Gaya adalah penyebab gerak. Gaya termasuk besaran
vektor, karena gaya mempunyai besar dan arahnya. Ketika seseorang mendorong
mobil yang mogok, seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, orang tersebut
memberikan gaya pada mobil itu. Pada olah raga bulu tangkis, sebuah gaya
diberikan atlet pada bola sehingga menyebabkan bola berubah arah gerak. Ketika
sebuah mesin mengangkat lift, atau martil memukul paku, atau angin meniup
daun-daun pada sebuah pohon, berarti sebuah gaya sedang diberikan. Kita katakan
bahwa sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi. Jadi, gaya dapat menyebabkan
perubahan pada benda, yaitu perubahan bentuk, sifat gerak benda, kecepatan, dan
arah gerak benda.
Di sisi lain, gaya tidak selalu menyebabkan gerak.
Sebagai contoh, jika kalian mendorong tembok dengan sekuat tenaga, tetapi
tembok tetap tidak bergerak. Sebuah gaya memiliki nilai dan arah, sehingga
merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan penjumlahan vektor yang telah
dibahas pada materi sebelumnya.
Untuk mengukur besar atau kekuatan
gaya, dapat dilakukan dengan menggunakan neraca pegas, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar berikut.
C. Jenis-Jenis Gaya
Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang akan
mempercepat atau memperlambat gerak suatu benda. Pada kehidupan sehari-hari
gaya yang Anda kenal biasanya adalah gaya langsung. Artinya, sesuatu yang
memberi gaya berhubungan langsung dengan yang dikenai gaya. Selain gaya
langsung, juga ada gaya tak langsung. Gaya tak langsung merupakan gaya yang
bekerja di antara dua benda tetapi kedua benda tersebut tidak bersentuhan.
Contoh gaya tak langsung adalah gaya gravitasi. Pada subbab ini Anda akan
mempelajari beberapa jenis gaya, antara lain, gaya berat, gaya normal, dan gaya
gesekan.
a. Gaya
Berat
Pada
kehidupan sehari-hari, banyak orang yang salah mengartikan antara massa dengan
berat. Misalnya, orang mengatakan “Doni memiliki berat 65 kg”. Pernyataan orang
tersebut keliru karena sebenarnya yang dikatakan orang tersebut adalah massa
Doni. Anda harus dapat membedakan antara massa dan berat. Massa merupakan
ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa (m) suatu benda
besarnya selalu tetap dimanapun benda tersebut berada, satuannya kg. Berat (w)
merupakan gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Satuan berat
adalah Newton (N). Hubungan antara massa dan berat dijelaskan dalam hukum II
Newton. Misalnya, sebuah benda yang bermassa m dilepaskan dari ketinggian
tertentu, maka benda tersebut akan jatuh ke bumi. Jika gaya hambatan udara
diabaikan, maka gaya yang bekerja pada benda tersebut hanyalah gaya gravitasi
(gaya berat benda). Benda tersebut akan mengalami gerak jatuh bebas dengan
percepatan ke bawah sama dengan percepatan gravitasi. Jadi, gaya berat (w) yang
dialami benda besarnya sama dengan perkalian antara massa (m) benda tersebut
dengan percepatan gravitasi (g) di tempat itu. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.
w = m . g
Keterangan
:
w :
gaya berat (N)
m :
massa benda (kg)
g :
percepatan gravitasi (ms-2)
b. Gaya
Normal
Anda ketahui bahwa benda yang dilepaskan pada ketinggian
tertentu akan jatuh bebas. Bagaimana jika benda tersebut di letakkan di atas
meja, buku misalnya? Mengapa buku tersebut tidak jatuh? Gaya apa yang menahan
buku tidak jatuh? Gaya yang menahan buku agar tidak jatuh adalah gaya tekan
meja pada buku. Gaya ini ada karena permukaan buku bersentuhan dengan permukaan
meja dan sering disebut gaya normal. Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja
pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan benda, yang arahnya selalu
tegak lurus dengan bidang sentuh. Jadi, pada buku terdapat dua gaya yang
bekerja, yaitu gaya normal (N) yang berasal dari meja dan gaya berat (w). Kedua
gaya tersebut besarnya sama tetapi berlawanan arah, sehingga membentuk keseimbangan
pada buku. Ingat, gaya normal selalu tegak lurus arahnya dengan bidang sentuh.
Jika bidang sentuh antara dua benda adalah horizontal, maka arah gaya normalnya
adalah vertikal. Jika bidang sentuhnya vertikal, maka arah gaya normalnya
adalah horizontal. Jika bidang sentuhya miring, maka gaya normalnya juga akan
miring. Perhatikan Gambar di atas.
c. Gaya
Gesekan
Jika Anda mendorong sebuah almari besar dengan gaya
kecil, maka almari tersebut dapat dipastikan tidak akan bergerak (bergeser).
Jika Anda mengelindingkan sebuah bola di lapangan rumput, maka setelah menempuh
jarak tertentu bola tersebut pasti berhenti. Mengapa hal-hal tersebut dapat
terjadi? Apa yang menyebabkan almari sulit di gerakkan dan bola berhenti
setelah menempuh jarak tertentu? Gaya yang melawan gaya yang Anda berikan ke
almari atau gaya yang menghentikan gerak bola adalah gaya gesek. Gaya gesek
adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan.
Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Untuk
benda yang bergerak di udara, gaya geseknya bergantung pada luas permukaan
benda yang bersentuhan dengan udara. Makin besar luas bidang sentuh, makin
besar gaya gesek udara pada benda tersebut sedangkan untuk benda padat yang
bergerak di atas benda padat, gaya geseknya tidak tergantung luas bidang
sentuhnya. Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis
dan gaya gesekan kinetis. Gaya gesek statis (fs) adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda selama benda tersebut masih diam. Menurut hukum I Newton, selama
benda masih diam berarti resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah
nol. Jadi, selama benda masih diam gaya gesek statis selalu sama dengan yang
bekerja pada benda tersebut. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
dengan
fs = Gaya Gesekan Statis Maksimum (N)
pS = Koefisien Gesekan Statis
N = Gaya Normal
Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya gesek yang bekerja
pada saat benda dalam keadaan bergerak. Gaya ini termasuk gaya dissipatif,
yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor. Perbandingan
antara gaya gesekan kinetis dengan gaya normal disebut koefisien gaya gesekan
kinetis (ms). Secara matematis dapat di tulis sebagai berikut.
dengan
fk = gaya gesekan kinetis (N)
pS = Koefisien Gesekan Statis
N = gaya normal
D.
Hukum
Newton
Benda
yang diam akan bergerak jika terkena gaya. Hal ini dipelajari oleh Sir Isaac
Newton (1642 – 1727) yaitu seorang ilmuwan dari Inggris (Lihat Gambar di
samping). Hasil pengamatan Newton menghasilkan ketentuan yang dikenal dengan
hukum Newton.
a.
Hukum
I Newton
Saat bis tiba-tiba berhenti maka tubuh kita akan
terdorong ke depan. Gerakan tubuh kita melawan arah penghentian bis menunjukkan
bahwa tubuh cenderung ingin terus bergerak. Sedangkan saat kita naik bis dan
bis tiba-tiba bergerak, biasanya kita akan terdorong ke arah belakang dari
tempat duduk kita. Gerakan tubuh berlawanan dengan pergerakan bis menunjukkan
bahwa tubuh kita cenderung untuk diam. Fenomena seperti ini dikenal dengan
istilah kelembaman. Kelembaman dari suatu benda dinyatakan oleh Newton dalam
pernyataannya yang dikenal dengan Hukum I Newton.
Hukum I Newton berbunyi
:
“Suatu benda yang
diam akan tetap diam, dan suatu benda yang sedang bergerak akan tetap bergerak
dengan kecepatan tetap/konstan pada lintasan lurus kecuali jika ada gaya luar
yang bekerja terhadap benda tersebut“
Prinsip inilah yang menyebabkan kamu terdorong ke depan
ketika bus tiba-tiba direm atau terdorong ke belakang ketika bus bergerak maju
secara mendadak. Keadaan tersebut berhubungan dengan sifat kelembaman dirimu.
Oleh sebab itu, Hukum I Newton dikenal dengan hukum kelembaman.
Dari hukum tersebut dapat diperoleh bahwa apabila gaya
yang bekerja pada benda sama dengan nol (F = 0), maka :
a) Benda
diam akan tetap diam.
b) Benda
yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan pada lintasan lurus.
Hukum I Newton ini diaplikasikan oleh pesulap dalam
permainan trik sulap menarik taplak meja yang diatasnya berisi sejumlah
makanan. Pesulap mengupayakan menarik taplak meja dengan sangat cepat sehingga
makanan yang ada di atas taplak meja tidak ikut tertarik. Hal ini dapat terjadi
karena makanan yang ada di atas taplak meja cenderung untuk mempertahankan
keadaan diamnya. Hal ini sesuai dengan hukum I Newton bahwa benda yang diam
cenderung untuk mempertahankan keadaan diamnya.
b.
Hukum
II Newton
Pengaruh
Gaya terhadap Percepatan
Bagaimanakah akibatnya pada suatu benda apabila resultan
gaya yang bekerja padanya tidak sama dengan nol? Tentu hanya ada satu
kemungkinan, benda pasti akan bergerak. Apabila resultan gaya yang bekerja pada
benda tidak sama dengan nol tetapi konstan, benda akan bergerak lurus berubah
beraturan. Benda yang bergerak lurus berubah beraturan kecepatannya berubah
secara beraturan sehingga mengalami percepatan yang tetap.
Ketika kamu mendorong mobil seorang diri, tentu mobil
tersebut bergerak lambat. Beda halnya ketika kamu bersama teman-temanmu
mendorongnya, mobil tersebut lebih mudah lagi bergerak. Hal ini terjadi karena
gaya yang diberikan terhadap mobil olehmu sendiri lebih kecil dibandingkan
ketika kamu dibantu teman-temanmu. Semakin besar resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda, percepatannya akan semakin besar. Besarnya percepatan suatu
benda sebanding dengan resultan gayanya. Apabila percepatan disimbolkan dengan
a dan resultan gaya disimbolkan dengan ∑F, dapat dituliskan
Pengaruh
Massa terhadap Percepatan
Suatu benda memiliki sifat kelembaman yang selanjutnya
disebut massa kelembaman. Massa kelembaman ini sangat memengaruhi percepatan
gerak suatu benda. Jika dibandingkan dengan mendorong sebuah mobil, mendorong
sebuah sepeda motor akan lebih mudah. Sepeda motor akan lebih cepat gerakannya
dibandingkan dengan mobil ketika kita dorong sendirian. Untuk resultan gaya
tetap yang bekerja pada suatu benda dengan massa semakin besar, semakin kecil
percepatan yang terjadi. Hal ini membuktikan bahwa percepatan benda berbanding
terbalik dengan massa benda. Apabila massa kelembaman benda disimbolkan dengan
m, diperoleh hubungan percepatan dan massa sebagai berikut.
Gejala-gejala tersebut
telah dipelajari sebelumnya oleh Newton sehingga menghasilkan Hukum II Newton.
Hukum II Newton
berbunyi:
“Jika resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda tidak sama dengan nol, benda akan bergerak dengan percepatan
yang besarnya sebanding dengan resultan gayanya dan berbanding terbalik dengan
massa kelembamannya”
Secara matematis
dituliskan:
atau
∑F = ma
dengan:
a = percepatan (m/s2)
∑F = resultan gaya (N)
m =
massa (kg)
Aplikasi Hukum II Newton ini dapat terlihat pada gambar
di bawah ini. Jika hanya satu orang mendorong pesawat maka pesawat tidak akan
dapat digerakkan, tetapi jika pesawat di dorong beramai-ramai maka pesawat
dapat bergerak dengan percepatan tertentu. Sesuai dengan hokum II Newton bahwa
percepatan benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja. Semakin besar gaya
yang bekerja (banyak orang) maka semakin besar percepatan benda (pesawat dapat
bergerak).
Contoh
Soal
Sebuah benda dengan
massa 2 kg dikenai gaya 20 N sehingga benda tersebut bergerak. Tentukanlah
besar percepatan yang dialami benda tersebut!
Penyelesaian
Diketahui:
m = 2 kg
F = 20 N
Ditanyakan: a = …?
Jawab:
Jadi
besarnya percepatan yang dialami benda tersebut adalah 10 m/S2
c.
Hukum
III Newton
Apabila kamu memiliki sepatu roda, coba pakailah sepatu
roda Anda. Kemudian ikatkan sebuah tali pada dinding, lalu tariklah tali
tersebut. Apakah yang terjadi? Apabila kamu tarik dinding melalui tali,
ternyata kamu tertarik oleh dinding, seolah-olah ada gaya yang menarikmu ke
dinding sebagai reaksi dari gaya tarik yang kamu berikan. Kegiatan tersebut
menunjukkan bahwa apabila kamu memberikan
gaya aksi pada suatu benda, ternyata benda tersebut akan mengadakan gaya reaksi
yang arahnya berlawanan. Adanya gaya aksi dan reaksi yang saling berlawanan
saat suatu gaya bekerja pada benda dinyatakan oleh Newton dalam Hukum III
Newton.
Hukum III Newton
berbunyi:
“Apabila sebuah benda
mengerjakan gaya (gaya aksi) kepada benda yang lain, benda kedua akan
mengerjakan gaya (gaya reaksi) pada benda pertama yang besarnya sama dan
arahnya berlawanan“
Secara matematis hukum III Newton dapat dirumuskan
sebagai :
Faksi = – Freaksi
Tanda
( – ) menunjukkan arah gaya yang berlawanan.
Aplikasi hukum III Newton ini
terlihat dengan jelas pada orang yang menembakkan senapan (Lihat gambar di
atas). Ketika peluru terdorong keluar senapan, senapan akan terdorong ke
belakang. Hal tersebut terjadi karena adanya gaya reaksi yang dialami oleh
peluru dan senapan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa dinamika adalah cabang ilmu yang memepelajari tentang
pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem. Gaya adalah suatu
besaran yang dapat mengakibatkan gerak atau bentuk benda menjadi berubah.
Sedangkan gerak merupakan perubahan suatu benda terhadap titik acuan.
Hukum I Newton
Hukum Kelembaman ( F = 0 )
Hukum II Newton
a
= f/m atau åf = m.a
Hukum III Newton
F aksi
= - F reaksi
B.
Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atau pihak yang menggunakan
makalah ini, berpegang pada prinsip tidak ada gading yang tidak retak dan tidak
ada final dalam ilmu. Dengan kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, dengan senang hati kritik dan saran dan pandangan
dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini, Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar